ANT COLONY OPTIMIZATION: ALGORITMA OPTIMASI ALA SEMUT

Ant
colony optimization (ACO) adalah metode optimasi metaheuristik yang
terinspirasi dari perilaku koloni semut. Ide awalnya berasal dari pengamatan
semut-semut dalam mencari sumber makanan. Meskipun masing-masing individu semut
memiliki kemampuan kognitif yang terbatas, tetapi dengan bekerja sama mereka
mampu menemukan jalan atau lintasan terpendek antara sumber makanan dan sarang
mereka.
Ketika
mencari sumber makanan, awalnya kawanan semut mengekspor area sekitar sarangnya
secara acak. Jika salah satu semut menemukan sumber makanan, informasi lintasan
yang telah dilalui semut tersebut disimpan kemudian semut kembali ke sarangnya
dengan membawa makanan. Selama perjalanan kembali ke sarangnya, semut tersebut
meninggalkan jejak yang berupa feromon. Feromon ini adalah zat kimia yang semut
keluarkan untuk menandai jalur yang telah dilewati sehingga jalur ini menjadi
pemandu semut lain menuju ke sumber makanan. Proses yang telah disebutkan di
atas diilustrasikan oleh Gambar 1 di bawah ini.
Gambar
1. Kawanan semut mencari lintasan atau jalur terpendek antara sarangnya (N) dan
sumber makanan (F) (Hemmati-Sarapardeh
et al, 2020).
Kemampuan
koloni semut pada kehidupan nyata diadopsi menjadi sebuah metode untuk
mendekati solusi yang optimal dari sebuah permasalahan, oleh karena itu metode
ini disebut ant colony optimization. Awalnya, metode ACO hanya untuk
mendekati solusi optimal dengan domain diskrit, kemudian dikembangkan untuk
permasalahan yang lebih umum dengan domain kontinu. Secara sederhana metode ACO
terdiri dari beberapa langkah berikut,
1. Kawanan
semut ditempatkan di titik-titik awal.
2. Semut-semut
bergerak pada jalur-jalurnya secara acak dan meninggalkan jejak feromon pada
jalur yang dilalui. Jalur yang lebih dekat antara titik awal dan titik solusi
memiliki konsentrasi feromon lebih banyak.
3. Semut-semut
akan memilih jalur dengan jumlah konsentrasi feromon lebih banyak.
4. Feromon
pada jalur akan menguap atau konsentrasinya menurun ketika jalur tersebut
jarang dilalui semut.
5. Seiring
berjalannya waktu, semut-semut akan memilih jalur terpendek karena konsentrasi
feromonnya lebih kuat. Jalur ini merupakan jalur menuju solusi terbaik yang
ditemukan.
Beberapa
aspek teknis yang perlu diperhatikan pada metode ACO ini diantaranya terkait parameter
tuning yang akan sangat menentukan performa dalam mendekati solusi, secara
komputasional akan mahal ketika berhadapan dengan masalah skala besar, dan
tidak ada kepastian solusi yang diperoleh merupakan solusi yang pasti terbaik. Kelebihan
metode ACO adalah efektif dalam menangani masalah optimasi yang kompleks, dapat
beradaptasi dengan baik jika terdapat perubahan data atau batasan masalah,
memiliki kemampuan yang baik dalam eksplorasi (mencari solusi baru) dan
eksploitasi (memanfaatkan solusi yang sudah ditemukan), serta metode ini relatif
mudah untuk diimplementasikan. ACO dapat diterapkan pada beberapa permasalahan
seperti masalah rute perjalanan/kendaraan, penjadwalan, jaringan
komunikasi/komputer, optimasi logistik, evakuasi bencana, dan lain sebagainya.
-Harmon-
Referensi
Hemmati-Sarapardeh, A., Larestani,
A., Menad, N.A. and Hajirezaie, S., 2020. Applications of artificial
intelligence techniques in the petroleum industry. Gulf Professional
Publishing.